LintasMahakam.com, Kutai Kartanegara – Banjir atau air pasang tinggi, biasanya merupakan musibah tahunan bagi warga yang tinggal di kawasan dataran rendah sekitar sungai. Namun itu tidak berlaku bagi warga yang tinggal di kawasan Mahakam Tengah, tepatnya di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Anggota DPRD Kutai Kartanegara, Sopan Sopian menjelaskan, melimpahnya ikan tawar di sebabkan, surutnya sungai Mahakam. Paska banjir beberapa bulan lalu membuat ikan tawar yang berada di sungai berkumpul di suatu titik. Hingga membuat para nelayan mampu mendapatkan banyak ikan.
“Memang siklusnya disini seperti ini, setiap pasca banjir di sungai Mahakam, atau yang seperti saat ini (surut), ikan yang ada di sungai Mahakam pasti melimpah,” kata Sopian.
Sopian menyebut dari 13 desa yang ada di Kecamatan Muara Muntai, masyakarat di 12 desa diantaranya berprofesi sebagai nelayan penangkapan ikan.
“98 persen masyarakat di Muara Muntai ini sehari-harinya bekerja sebagai nelayan, jadi tidak heran, kecamatan ini dalam sehari mampu mengirimkan olahan ikan tawar hingga berpuluh-puluh ton,” jelasnya.
Meski melimpahnya ikan tawar di daerahnya. Sopian menyebut, masalah yang terjadi saat ini bagi para nelayan, yaitu turunnya harga ikan tawar. Parahnya harga ikan saat musim melimpah seperti ini hingga setengah harga dari harga normal.
“Yang terjadi di setiap musim Ikan melimpah seperti saat ini pasti harga anjlok,” bebernya.
Sopian berharap, pemerintah daerah memberikan solusi bagi para nelayan di wilayahnya. Contohnya ia menyebut, pentingnya membangunkan gudang pendingin ikan bagi para nelayan.
“Memang harus ada solusi untuk menstabilkan harga, kami harap pemerintah daerah bisa membangunkan gudang pendingin ikan bagi para nelayan, jadi jika musim Ikan melimpah ini berhakir stok dan harga ikan tetap stabil,” pungkasnya.