LintasMahakam.com, Samarinda – Pimpinan Daerah (Pimda) Pencak Silat Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) memberikan puluhan jaket dan seragam kontingen atlet TSPM yang berlaga pada PON XX di Papua, Minggu (22/08/2021).
Dalam penyerahan secara simbolis ini dihadiri kader, pendekar, dan atlet yang akan berlaga pada PON mendatang.
“Hari ini kita serah terima jersey, sebagai bentuk penghargaan bagi atlet Tapak Suci yang akan berjuang di PON Papua,” ujar Agung Sugiarto selaku Ketua Umum Pimda TSPM Samarinda, di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Agung menyampaikan, jika jersey yang diberikan untuk kontingen silat TSPM merupakan bentuk dari partisipasi anggota. Selain penyerahan seragam kontingen, Agung menyampaikan, jika TSPM Samarinda memiliki kantor layanan zakat, infaq, dan shodaqoh TSPM Samarinda.
“Ini merupakan bentuk dukungan terhadap semua kader TSPM yang berjuang di PON Papua. TSPM milik bersama, mari saling membahu membangun kemampuan kader baik prestasi akademik dan non akademik,” ajak Agung kepada seluruh anggota TSPM.
Selain berfokus pada persiapan menuju PON. Agung juga telah merencanakan pasca selesainya atlet ketika telah tidak ikut bertanding kembali.
“Kita juga harus mempersiapkan regenerasi pelatih karena ini juga penting. Usia para atlet produktif mencapai 30 tahun, setelah itu bisa membantu sebagai pelatih. Karena pelatih saat ini diperlukan yang muda dan mengerti tentang modernisasi teknologi dan sport science,” terangnya yang juga sebagai dosen olahraga IKIP PGRI.
Tapak Suci Mewarnai Perkembangan Atlet Silat di Kaltim
Perkembangan Tapak Suci di Kalimantan Timur disebut telah memberikan sumbangsih pada olahraga beladiri. Dari awal masuknya TSPM di Borneo, olahraga beladiri asal Yogyakarta ini terus memberikan sumbangan prestasi hingga ajang internasional.
“Hadirnya TSPM di Kaltim terus mewarnai perkembangan olahraga khususnya di bidang pencak silat. Dari awal tanpa adanya fasilitas latihan, hingga saat ini,” ujar Ego Arifin selaku Ketua Umum Pimpinan Wilayah TSPM Kaltim.
Tapak Suci yang merupakan organisasi otonom dari Muhammadiyah jelas memiliki kekhasannya dalam seni beladiri. Untuk itu, Ego meminta kepada seluruh anggota TSPM agar terus sejalan dengan Muhammadiyah.
“Tapak suci dan Muhammadiyah harus berjalan bersamaan. Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu,” ujar Ego memberikan petuah.
Ego memberikan semangat kepada seluruh anggota TSPM agar senantiasa ikhlas dalam belajar, berlatih, dan melatih. Dari keikhlasan yang dijalankan tersebut, Ego mengatakan bila nantinya kemampuan yang telah dimiliki akan dilihat oleh orang lain.
“Jika kita memiliki kemampuan beladiri, akademik, dan agama. Maka orang yang akan mencari kita. Orang lain akan butuh kita, kalau punya kualitas akan dipandang orang,” tutupnya.