LintasMahakam.com, Kalimantan Timur – Sebanyak 3.422 kasus penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), tercatat dari Januari hingga September 2022. Samarinda menempati posisi pertama jumlahnya mencapai 1.299 kasus, disusul Balikpapan diurutan kedua.
Menanggapi penyebarannya DBD di Kaltim yang kian meningkat, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis menyebutkan persoalan ini perlu ada atensi atau perhatian dari pemerintah Kabupaten/Kota.
“Samarinda, Balikpapan meningkat harus ada perhatian lebih dan solusi dari pemerintah,” ujar anggota Komisi IV DPRD Kaltim itu, Jumat (30/9/2022).
Sementara mengenai komitmen apabila Kabupaten/Kota membutuhkan dana darurat penanganan DBD dan meminta bantuan keuangan (Bankeu), ia mengatakan sampai saat ini belum ada pembahasan.
Namun pihaknya memastikan mendukung hal itu untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat. Akan tetapi Ananda meyakini pemerintah dapat mengatasi permasalahan tersebut.
“Saya lihat pemerintah cepat tanggap mengatasi permasalahan ini, mereka gerak cepat. Ada beberapa wilayah berstatus pandemik di Samarinda, Puskesmas langsung melakukan fogging,” ungkapnya.
Kendati ia menuturkan butuh kerjasama antara semua elemen, baik pemerintah dan masyarakat saling menjaga lingkungan. Artinya usaha pemerintah agar kasus DBD turun harus diimbangi oleh warga.
“Pemerintah harus siap dan sigap, sedangkan masyarakat menjaga diri atau rumah. Karena penanganan utamanya dimulai dari diri sendiri, keluarga serta orang terdekat,” ucapnya. (Iswanto/ADV/DPRDKaltim)