LintasMahakam.com, Samarinda– Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Tumbuh kembang tempat wisata lokal di Kota Raja kian melonjak. Banyak tempat wisata baru yang bermunculan, baik dikelola masyarakat maupun pemerintah daerah dan memiliki potensi meningkatkan ekonomi,
Melihat potensi yang ada, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Ely Hartati Rasyid mendorong pemerintah kabupaten/kota agar mendukung hal tersebut.
Mengingat Kabupaten Kukar menyimpan banyak destinasi wisata, baik disediakan alam, manusia maupun budaya. Di antaranya Museum Mulawarman yang dikenal sebagai prasasti kerjaan tertua di Indonesia (abad IV).
Didukung tempat wisata fantastis lainnya, yaitu Pulau Kumala, Kawasan Bukit Bengkirai, Borneo Orang Utan Survival Samboja, Pantai Tanah Merah Samboja, Musium Kayu Tuah Himba, Planetarium Jagat Raya, Kembang Jaong, Tamanku Cempaka, Pondok Gubang, habitat bekantan dj Sungai Hitam, Pesut Mahakam, dan lainnya.
“Kita harus mendukung tempat-tempat wisata ini. Apalagi bukan hanya memberi pemasukan terhadap pemilik tempat dan sekitarnya” ujarnya belum lama ini.
Selain itu, banyaknya tempat wisata di Kukar bisa menjadi salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga pemerintah harus getol memperhatikan keberadaan objek wisata secara maksimal.
“Ini peluang menambah pundi-pundi PAD jika terus dimaksimalkan. Jadi sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih,” katanya.
Ely bilang banyak dampak positif jika sektor wisata bangkit yakni bagi wisata kuliner, budaya serta kearifan lokal daerah juga bisa kembali menggeliat dan menyokong pendapatan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ia meminta pemerintah serta instansi terkait terus melakukan langkah strategis agar perekonomian pulih, bangkit, dan tumbuh yang akan berimbas pada dunia wisata di Kukar. Salah satunya memperhatikan akses menuju lokasi wisata.
“Banyak tempat wisata indah di Kaltim. Hanya saja tidak didukung insfratruktur jalan yang memadai juga penerangan dan air bersih. Ini menjadi faktor pemicu penghambat wisata berkembang, jadi tidak mempunyai nilai jual,” ungkapnya.
Sejumlah objek wisata yang dimiliki daerah yang berbatasan dengan Kota Samarinda ini hampir merata di seluruh kecamatan tersebar di kabupaten itu. Hal tersebut bisa menjadi ciri khas sekaligus daya tarik wisatawan ke Kukar.
Lebih jauh Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) tersebut berharap pengunjung wisata lokal yang terletak di Benua Etam terus meningkat. Terlebih terdapat banyak objek wisata alam mencapai 22. Sementara wisata sejarah berjumlah 18, kemudian objek wisata buatan sebanyak 12, dan pendidikan 8.
“Walaupun bukan musim liburan lagi, setiap akhir pekan tempat-tempat wisata tetap ramai dikunjungi wisatawan. Selain berlibur juga bisa tahu tentang sejarah Benua Etam,” ujarnya.
Ia menegaskan sektor pariwisata sudah sepatutnya menjadi perhatian pembangunan di Kukar. Agar tidak hanya bergantung pada sektor tambang, minyak, dan gas bumi (migas).
“Nanti juga akan banyak sektor yang ikut mengiringi, seperti transportasi, UMKM, perhotelan. Perputaran uang juga semakin pesat dan meningkat bisa saling menguntungkan, prospek wisata di sini kedepannya dianggap menjanjikan,” tambahnya.
Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata yang mampu memicu pertumbuhan ekonomi. (Iswanto/ADV/DPRDKaltim)