LintasMahakam.com, Samarinda – Mewujudkan sumber daya manusia yang terintegrasi dengan keahlian tertentu menjadi keharusan untuk melahirkan generasi pelangsung masa depan sebuah pondok pesantren.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Istiqamah Muhammadiyah, Drs. H. Jaswadi M.Si dibersamai Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Agus Toto Suriyanto, S.Pd dan Kepala Sekolah SMA Istiqomah Arip Syaripudin, MA melepas keberangkatan empat kader untuk menempuh studi khusus.
“Dua santri dikader menjadi khottot penulis seni kaligrafi dan mushaf Al-Qur’an di Lembaga Seni Kaligrafi indonesia Kota Sukabumi Teguh Saputra dan Muhamamad Fadlul Rahman Dzaky. Dan dua santri lagi di kirim untuk belajar Al Qur’an, Qira’ah Sab’ah dan Bahasa Arab di Studi Islam Sakinah Lita’limil Qur’an Jakarta Akmal Husen dan Al Adhim Swandita,” terang Arip, Selasa (31/08/2021).
Adapun tujuan studi di lembaga seni Kaligrafi dan Penulisan Al Qur’an diharapkan dengan waktu selama 1 tahun adalah untuk mewujudkan Pondok Istiqamah sebagai salah satu pusat studi Penulisan Al Qur’an dan kaligrafi di Samarinda, Kalimantan Timur di tahun-tahun yang akan datang.
“Kami harapkan sekembalinya dapat mengampu secara khusus penulisan Mushaf Al Qur’an, mengajar seni kaligrafi Al Qur’an dan juga seni Kaligrafi Kontemporer.”
Adapun dua utusan lagi atas nama Akmal dan Adhim adalah untuk belajar dan menimba ilmu di lembaga Studi Al Qur’an Sakinah Lita’limil qur’an dengan tujuan melahirkan guru-guru Al Qur’an yang bukan saja hafal 30 Juz melainkan juga mereka mampu membaca Qiro’ah sab’ah dengan sanadnya langsung kepada Rosulullah dan juga kemampuan bahasa Arab yang mumpuni dan fasih.
Dalam masa pendidikan ini mereka akan mendapatkan bimbingan langsung dari para masyayih, dosen-dosen yan profesional di bidangnya dan masyayihk dari Universitas Madinah Al Munawwaroh.
Dalam kesempatan yang sama Ustadz Arip Syaripudin selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Istiqomah dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren, mengatakan, mereka akan kembali mengajar di pondok.
“Keempat kader yang dilepas tersebut akan menempuh belajar pada lembaga tersebut selama satu dan tiga tahun dan selepas belajar mereka harus kembali ke almamater yaitu Pondok Pesantren Istiqamah Muhammadiyah Samarinda,” tambahnya.
Ini adalah salah satu ihktiar untuk mencapai kader di bidang tafaqohu fiddin, khususnya bidang Seni Penulisan Al Qur’an dan kader di bidang Qiro’ah dan tafsir Al Qur’an sehingga di masa yang akan datang SDM di Pondok Pesantren Istiqamah semakin berkualitas untuk melahirkan generasi qur’ani dan rabbaani pungkas ustadz Arip.